Janda baru - KUPAS TUNTAS

Janda baru

Cerpen Menggoda Janda


Ketika seorang perempuan muda turun dari motor matic-nya, persis saat aku selesai menyapu halaman. Aku jadi khawatir matanya mungkin kena serangga apa begitu pas dijalan tadi. Lho, perempuan ini malah makin mengusap matanya, dan terus mengusap, karena air matanya malah tak bisa dibendung. 

Aku langsung tahu sebenarnya perempuan ini bukan kena serangga, tapi sungguh-sungguh menangis. "Maafkan saya mbak, saya nggak bisa tahan ini. "Jangan mbak, saya memang sungguh-sungguh tertarik kios ini. Saya baru di cerai suami saya. kisah selanjutnya disini

Saya cuma masih merasa sedih saja, jadi maafkan, mbak harus lihat saya menangis," urainya panjang lebar. Sebagai sesama perempuan yentu saja aku jatuh iba padanya. "Saya senang kalau bisa jadi jembatan rezeki adek, biar saya ambil minum untukmu, sambil adek melihat-lihat." "Terimakasih mbak, saya memang haus." 

Perempuan itu senang sekali aku membawakannya teh hangat dan terlihat lebih tenang setelah minum beberapa tegukan. 

Kami pun ngobrol seputar kios, juga negoisasi harga. Kelihatan memang perempuan ini sungguh-sungguh tertarik, terlihat dari tak terlalu alotnya kami bernegoisasi. Lagipula dia bukan tipe perempuan ngotot. Perangainya terlihat lembut dan anggun. 'Bodoh sekali laki-laki yang mensia-siakannya.' bisikku dalam hati.

"Maaaahh kunci mobil taruh mana tadi abis pakai."

Sekonyong-konyong suamiku terdengar berseru dari luar. Reflek aku merogoh saku pakaianku.

"Ini pah sama aku," jawabku. Langkahnya memang terdengar juga menuju kemari.

"Mana mah?" pinta suamiku, begitu kepalanya menyembul dari balik tembok.

Praaaangg!

Tiba-tiba cangkir yang dipegang perempuan itu jatuh. Matanya tertegun. Eh bukan, lebih tepatnya terbelalak kaget menatap suamiku. Kutengok suamiku juga begitu. Dia pun sama kagetnya,

Perlahan wajah suamiku memucat...

0 Response to "Janda baru"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel